Pada pengolahan pangan, proses pemanasan sangat banyak digunakan. Tinggi rendahnya suhu, waktu pemanasan dan sumber energi yang digunakan serta cara pemanasan tergantung dari sifat bahan dan tujuan pemanasan bahan pangan tersebut.
Pemanasan bahan pangan dapat menyebabkan perubahan kimiawi dan fisis pada bahan pangan tersebut antara lain :- perubahan warna
- perubahan rasa
- perubahan aroma
- perubahan tekstur
Warna bahan pangan secara alami berasal dari pigmen yang terdapat pada bahan pangan tersebut antara lain:
- Klorofil yang berwarna hijau
- karotenoid yang berwarna jingga-kuning
- antosianin yang berwarna merah-kuning
- antoxantin yang berwarna putih kuning atau coklat pada pH alkali
Pigmen-pigmen tersebut dapat berubah oleh pengolahan padan pangan, klorofil dalam buah dan sayuran mudah terdegradasi oleh pengaruh panas, asam, alkali atau enzim. Karotenoid mudah rusak oleh pemanasan kering dan oksidasi, antosianin sangat mudah larut dalam air dan dapat bereaksi dengan logam-logam yang terdapat pada air pencuci atau perendam ataupun pada saat pemasakan, antoxantin akan kehilangan warnanya bila dimasak dalam air yang pHnya lebih dari enam atau bila bereaksi dengan logam atau tanin. Tanin akan teroksidasi oleh aktifitas enzim pada buah atau sayuran yang terpotong dan akan terjadi gumpalan yang berwarna coklat kemerahan cairan bila tanin direndam dalam air sadah (alkalis).
Tekstur yang menentukan kekerasan dan kelunakan suatu bahan dapat berubah akibat pemanasan antara lain terdegradasinya protopektin yang tidak larut menjadi pektin yang larut dalam air oleh pemanasan atau asam dan terhidrolisisnya makromolekul menjadi mikromolekul (polisakarida menjadi gula sederhana, protein menjadi protein sederhana atau turunanya dan lemak menjadi gliserol dan asam lemak bebas).
Beberapa vitamin terutama yang sangat larut dalam air dan yang peka terhadap pemanasan seperti vitamin C, vitamin B kompleks akan rusak akibat pemanasan.
Flavor (rasa dan aroma) pada umumnya akan menjadi lebih baik oleh pemanasan, namun ada yang mengalami kerusakan seperti pada susu bila pemanasan berlebihan.
Berdasarkan suhu dan lam pemanasan, pada pengolahan bahan pangan dilakukan berbagai jenis pemanasan yaitu :
- Cooking (Pemasakan)
- Blancing (blanshing atau blansir)
- Pasteurisasi
- Sterilisasi
Bahan yang perlu disterilisasi adalah bahan yang berprotein tinggi dan mempunyai pH diatas 4,5 , sedang bahan yang kandungan protein rendah dan pH rendah sperti sari buah tidak perlu disterilisasi karena jarang ditumbuhi oleh bakteri.